[Pengertian] Keteraturan Sosial & 4 Unsur Pembentuknya

Tatanan sosial memang bersifat dinamis. Tidak selamanya pula masyarakat mampu hidup dalam kondisi chaos. Bahkah lembaga-lembaga sosial yang ada selalu diorientasikan untuk menciptakan & menjaga keteraturan sosial. Ilmuwan sosial pun tak akan bekerja optimal apabila keteraturan sosial di masyarakat yang diteliti absen. Sebagai contoh, kita tidak bisa melakukan observasi atau survey secara reguler tentang masyarakat yang sedang dalam kondisi perang atau tertimpa bencana dahsyat.

 Tidak selamanya pula masyarakat mampu hidup dalam kondisi chaos [Pengertian] Keteraturan Sosial & 4 Unsur Pembentuknya

Keteraturan sosial adalah suatu keadaan di mana hubungan hubungan sosial yang berlangsung di antara anggota masyarakat berlangsung selaras, serasi, & harmonis sesuai dengan norma & nilai yang berlaku dalam masyarakat. 

Suasana masyarakat yang teratur menunjukkan bahwa setiap orang melakukan tugas & kewajibannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Keteraturan sosial akan mewujudkan suasana permukiman yang penduduknya aman, tenteram, rukun, saling menghargai, saling menghormati & bergotong royong. 

Unsur-unsur yang menciptakan keteraturan sosial adalah;
1. Tertib sosial
Yang dimaksud dengan tertib sosial ialah keadaan suatu masyarakat dengan kehidupannya yang teratur, dinamis, sebagai hasil dari hubungan sosial yang harmonis & selaras dengan norma & nilai sosial dalam interaksi masyarakat.
Tertib sosial ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut, yaitu;
a. Individu atau kelompok bertindak sesuai dengan norma & nilai yang berlaku
b. Adanya pranata-pranata sosial yang saling mendukung
c. Adanya sistem norma & nilai-nilai sosial yang diakui & dijunjung tinggi oleh masyarakat.
d. Adanya kerjasama yang harmonis & menyenangkan.

2. Order
Order ialah sistem norma & nilai sosial yang berkembang,  diakui, & dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat. Contoh dari order adalah kerja bakti atau dikenal dengan gotong royong, tepo seliro atau dikenal dengan toleransi.

3. Keajegan
Adalah keteraturan sosial yang tetap & relatif tidak berubah
sebagai hasil hubungan selaras antara tindakan, norma, & nilai
dalam interaksi sosial. Keajegan dapat dikatakan sebagai kebiasaan yang sudah dilembagakan, sebagai contoh kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah yang disertai dengan kedisiplinan & ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah.

4. Pola
Pola artinya gambaran atau corak hubungan sosial yang tetap dalam interaksi sosial. Contoh pola adalah kewajiban untuk menghormati orang yang lebih tua.
LihatTutupKomentar