[Pengertian] Haji, Syarat, Rukun, Jenis, Tata Cara & Manfaatnya

[Pengertian] Haji, Syarat, Rukun, Jenis, Tata Cara & Manfaatnya|Secara Umum, [Pengertian] Haji adalah mengunjungi Baitullah (Ka'bah) di Mekah untuk melakukan amal ibadah tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula. Ibadah Haji merupakan salah satu dari rukun Islam. yakni pada rukun yang kelima yang wajib dikerjakan bagi setiap muslim, baik itu laki-laki maupun perempuan yang mampu & telah memenuhi syarat. Orang yang melakukan ibadah haji wajib memenuhi ketentuan-ketentuannya. Ketentuan haji selain [Pengertian] haji diatas, juga syarat haji, rukun haji, wajib haji, larangan haji, tata cara haji, serta sunnah-sunnah haji. 

Menunaikan ibadah haji diwajibkan atas setiap muslim yang mampu mengerjakannya & seumur hidup sekali. Bagi mereka yang mengerjakan haji lebih dari satu, hukumnya sunah. Allah SWT. berfirman dalam Surah Ali Imran Ayat 97 yaitu: 

Artinya: 
..Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh Alam. (Q.S. Ali Imran/3:97). 

Syarat-Syarat Haji

Syarat-Syarat Haji-Yang dimaksud mampu sebagai salah satu syarat haji adalah sebagai berikut.. 
1. Beribadah Sehat. Orang sakit atau lemah fisiknya dapat mewakilkan kepada orang lain jika ia mampu membiayainya. 
2. Ada kendaraan yang dapat mengantar ulang & pergi ke Mekah bagi orang yang di luar mekah. 
3. Aman dalam perjalanan. Artinya, jiwa & hartanya terjamin keselamatannya. 
4. Memiliki bekal yang cukup. Artinya, harta yang dimiliki cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama mengerjakan haji, termasuk juga cukup untuk menjamin kebutuhan keluarga yang ditinggalkannya. 
5. Bagi perempuan harus dengan suaminya atau diserta mahram atau dengan perempuan lain yang ada mahramnya. 
Syarat-Syarat Haji yang harus dipenuhi 
  • Beragama Islam 
  • Berakal sehat
  • Balig atau dewasa
  • Merdeka (bukan budak) dan 
  • Kuasa atau mampu untuk melakukannya

Rukun-Rukun Haji

Rukun-Rukun Haji - Rukun Haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan & tidak dapat diganti dengan membayar denda. Meninggalkan salah satu rukun haji akan gugur atau tidak sah ibadah haji tersebut. Rukun haji ada enam, yaitu sebagai berikut.. 
1. Ihram 
Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan memakai pakaian ihram, pakaian berwarna putih bersih & tidak berjahit. Pakaian tidak berjahit hanya berlaku bagi laki-laki. 
2. Wukuf di Padang Arafah  
Wukuf adalah hadir di Padang Arafah pada waktu zuhur, dimulai sejak tergelincir matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajat tanggal 10 Zulhijah (pada bulan haji). 
3. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar Aswad dengan posisi Ka'bah di sebelah kiri orang yang bertawaf (berputar kebalikan arah jarum jam). Orang yang tawaf harus menutup aurat serta suci dari hadas & najis. 
Macam-Macam Tawaf
  • Tawaf qudum, dilakukan ketika baru sampai di Mekah
  • Tawaf ifadah, dilakukan karena melaksanakan rukun haji
  • Tawaf nazar, dilakukan karena nazar
  • Tawaf sunah, dilakukan tidak karena sebab-sebab tertentu (mencari keutamaan dalam ibadah). 
  • Tawaf wadak, dilakukan karena hendak meninggalkan mekah
4. Sai
Sai adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa & Marwah. Ketentuan sai harus dimulai dari Bukit Safa & diakhiri di Bukit Marwah. Sai dilakukan sebanyak tujuh kali & dikerjakan setelah tawaf.   
5. Menggunting (Mencukur) Rambut
Waktu mencukur rambut setelah melempar Jamrah Aqabah pada hari Nahar. Apabila mempunyai kurban, mencukup dilakukan setelah menyembelih hewan kurban. Mencukur rambut sekurang-kurangnya tiga helai rambut. 
6. Tertip
Tertip berarti menertipkan rukun-rukun haji tersebut. Artinya, harus berurutan dimulai dari niat (ihram), wukuf, tawaf, sai, & menggunting rambut.

 di Mekah untuk melakukan amal ibadah  tertentu dengan syarat [Pengertian] Haji, Syarat, Rukun, Jenis, Tata Cara & Manfaatnya

Jenis-Jenis Haji & Tata Cara Haji Beserta Kegiatan Yang Dilakukan Selama Haji

Dalam pratiknya, pelaksanaan ibadah haji terdiri dari tiga cara yaitu sebagai berikut.. 
a. Pelaksanaan Haji Ifrad 
Haji Ifrad adalah pelaksanaan haji saja. Jamaah haji yang memilih cara ini tidak diwajibkan membayar dam. Pelaksanaan haji ifrad biasa dipilih oleh jamaah haji yang masa waktu wukufnya sudah dekat (kurang lebih) lima hari. 

Haji ifrad dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu sebagai berikut. 
1. Melaksanakan haji saja, tanpa melakukan umrah
2. Melaksanakan haji lebih dahulu baru melakukan umrah 
3. Melaksanakan umrah sebelum bulan-bulan haji, lalu berihram haji pada bulan haji
4. Melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji, lalu pulang ke tanah air & berangkat kembali ke tanah suci untuk melaksanakan haji 

Namun pada umumnya, dikatkana haji ifrad ialah mendahulukan haji daripada umrah. Artinya melaksanakan haji dahulu & setelah selesai haji, baru melaksanakan umrah. 

Beberapa perbuatan berikut dilakukan bagi jamaah haji ifrad ketika melaksanakan haji
1. Bersuci (mandi & berwudu) 
2. Berpakaian ihram 
3. Salat sunah dua rakaat
4. Berniat haji dengan mengucapkan 
Niat Haji Ifrad -
Artinya: 
Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji.
5. Ketika tiba di Mekah 
Jamaah haji ifrad ketika tiba di Mekah disunahkan melaksanakan tawaf qudum (baru datang). Tawaf ini bukan tawaf umrah & bukan tawaf haji. Tawaf qudum bagi jamaah haji ifrad boleh dilanjutkan dengan sai atau tidak dengan sai. 

Apabila tawaf dilanjutkan dengan sai, sainya sudah termasuk sai haji sehingga pada waktu tawaf ifadah (rukun haji) tidak perlu lagi melakukan sai. 

Setelah melakukan tawaf qudum, jamaah haji ifrad tidak diakhiri dengan tahalul sampai selesai semua kegiatan haji. Hal itu dikarenakan pada waktu memakai ihram diniatkan ibadah haji. Selanjutnya, menunggu waktu wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. 

Adapun urutan kegiatan & doa pada pelaksanaan haji ifrad, sejak dari wukuf sampai tawaf ifadah sama dengan pelaksanaan haji tamattu. 

Apabila jamaah haji ifrad hendak melaksanakan umrah, umrah tersebut dilaksanakan setelah pelaksanaan haji dengan mengambil miqat dari salah satu di antaranya, yaitu Tan'im atau Ji'ranah atau miqat lainnya. 

Demikian, uratan tentang pelaksanaan haji ifrad. Setelah selesai umrah, bagi jamaah haji yang belum ke Madinah diberangkatkan ke Madinah. Sebelum ke Madinah, jamaah haji disarankan agar melakukan tawaf (pamitan). 

Kegiatan jamaah haji di Madinah, antara lain salat Arbain, ziarah ke tempat-tempat bersejarah, & melaksanakan amalan lainnya yang sesuai dengan syarak. 

b. Pelaksanaan Haji Tamattu
Haji tamattu adalah melaksanakan umrah lebih dahulu, baru melakukan ibadah haji. Jamaah haji tamattu, diwajibkan membayar dam nusuk (sesuai ketentuan manasik). Pelaksanaan haji tamattu dimulai dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu, yaitu.
1. Bersuci (mandi & berwudu)
2. Berpakaian ihram
3. Salat sunah dua rakaat
4. Niat dari miqat dengan mengucapkan
Artinya: 
Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berumrah 
5.  Membaca talbiah, selawat, & doa;
6. Masuk mekah & berdoa;
7. Masuk masjidil haram, melihat ka'bah & berdoa;
8. Melintasi maqam ibrahim ketika hendak tawaf disunahkan berdoa;
9. Tawaf sebanyak tujuh kali putaran
10. Sai dimulai dari Bukit Safa & berakhir di Bukit Marwah sebanyak tujuh kali perjalanan
11. Mencukur rambut sebagai tanda selesainya pelaksanaan umrah.

Selesai melaksanakan umrah, jamaah haji tamattu' menunggu tanggal 8 Zulhijah untuk melaksanakan haji, yaitu:
1. Bersuci (mandi & berwudu)
2. Berpakaian ihram
3. Salat sunah dua rakaat
4. Niat dari miqat dengan mengucapkan
Artinya: 
Aku penuhi panggilan-M ya Allah untuk berhaji 
5. Berangkat ke Arafah (tanggal 8 Zulhijah)
6. Wukuf di Arafah (tanggal 9 Zulhijah)
7. Berangkat ke Muzdalifah setelah matahari terbenam
8. Mabit di Muzdalifah (malam tanggal 10 Zulhijah)
9. Mabit di Mina untuk melontar tiga jamrah, dan
10. Kembali ke Mekah untuk melakukan tawaf ifadah, sai, & tawaf wadak.

c. Pelaksanaan Haji Qiram 
Haji Qiram adalah melaksanakan haji & umrah di dalam satu niat & satu pekerjaan sekaligus. Dalam hal ini, jamaah haji qiram wajib membayar dam nusuk. Pelaksanaan haji dengan cara qiram dapat dipilih bagi jamaah haji yang karena sesuatu hal, ia tidak dapat melaksanakan umrah sebelum & sesudah hajinya, termasuk di antaranya jamaah haji yang masa tinggalnya di Mekah sangat terbatas.

Pelaksanaan haji qiram dimulai dengan bersuci (mandi & berwudu), berpakaian ihram, salat sunah dua rakaat, niat haji & umrah dengan mengucapkan
 Artinya: 
Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji & umrah

Ketika tiba di Mekah, jamaah haji qiram yang bukan penduduk Mekah disunahkan mengerjakan tawaf qudum. Tawaf qudum ini bukan tawaf umrah & bukan tawaf haji (hukumnya sunah), boleh diteruskan dengan sai atau tidak dengan sai. Apabila diteruskan dengan sai, sainya sudah termasuk sai haji sehingga pada waktu tawaf ifadah tidak perlu lagi melakukan sai.

Selesai mengerjakan tawaf qudum, tidak diakhiri dengan tahalul sampai seluruh kegiatan haji. Adapun kegiatan & doa pada pelaksanaan haji qiram, sejak dari wukuf sampai dengan selesai sama dengan pelaksanaan haji tamattu.

Bagi jamaah haji qiram yang belum melaksanakan sai pada tawaf qudum maka ketika melaksanakan tawaf ifadah harus diteruskan dengan sai. Selanjutnya, pada waktu akan meninggalkan Mekah, jamaah haji qiram hendaklah melakukan tawaf wadak.

Wajib Haji   

Wajib Haji-Wajib haji adalah perbuatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Apabila wajib haji dilanggar, hajinya tidak sah (tidak membatalkan haji yang dilakukan), tetapi wajib membayar dam (denda) dengan cara menyembelih binatang. Jika wajib itu telah diganti dengan menyembelih binatang, ibadah hajinya dianggap sah. Adapun wajib haji itu ada enam yaitu sebagai berikut..
a. Ihram (niat berhaji) dari miqat (batas yang ditentukan)
b. Mabit di Muzdalifah
c. Melontar tiga jamrah, yaitu ula, wusta, & aqabah
d. Mabit di Mina
e. Tawaf wadak bagi yang akan meninggalkan Mekah, sedangkan bagi wanita yang sedang haid (menstruasi) tawaf wadaknya gugur
f. Menghindari perbuatan yang terlarang dalam keadaan berihram

Sunah Haji

Sunah Haji-Dalam mengerjakan ibadah haji, ada beberapa sunah yang perlu dikerjakan seperti berikut ini..
a. Salat Sunah di Hijir Ismail
Salat sunah ini dapat dilaksanakan kapan saja apabila keadaan memungkinkan
b. Membaca talbiyah
Talbiyah sunah dibaca selama ihram sampai melontar Jamrah Aqabah pada hari nahar (Iduladha). Bacaan talbiyah adalah..
Artinya: 
Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat & segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu. 
c. Salat sunah tawaf di belakang Maqam Ibrahim
d. Memasuki Ka'bah (rumah suci) sambil berdoa

Larangan-Larangan Haji 

Larangan Haji-Larangan bagi orang laki-laki & perempuan yang sedang menunaikan ibadah haji & umrah
a. Larangan bagi laki-laki 
Laki-laki dilarang memakai pakaian yang berjahit, memakai tutup kepala, & memakai atas kaki yang menutupi mata kai
b. Larangan bagi perempuan
Perempuan dilarang menutup muka & kedua telapak tangan.
c. Larangan bagi laki-laki & perempuan yaitu:
  • Memakai wangi-wangian, kecuali yang dipakai sebelum niat
  • Memotong rambut atau bulu badan yang lainnya
  • Memotong kuku
  • Mengadakan akad nikah
  • Memburu & membunuh binatang yang ada di tanah suci, 
  • Bersetubuh & pendahuluannya

 Baca Juga:

Tata Cara Sholat Tahajud & Bacaan Doa Niat Sholat Tahajud
[Pengertian] Iman Kepada Hari Akhir, LENGKAP
[Pengertian] Fungsi & Contoh Ijtihad Serta Manfaatnya
Sifat-Sifat Wajib Allah Beserta Artinya
Demikianlah informasi mengenai [Pengertian] Haji, Syarat, Rukun, Jenis, Tata Cara & Manfaatnya. Semoga teman-teman dapat menerima & bermanfaat bagi kita semua baik itu [Pengertian] haji, syarat-syarat haji, rukun-rukun haji, Jenis2 haji, Tata Cara haji, manfaat haji, wajib haji, sunah haji & larangan-larangan saat berhaji. Sekian & terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Referensi:  [Pengertian] Haji, Syarat, Rukun, Jenis, Tata Cara & Manfaatnya
  • Robingan.2012. Teladan Utama Pendidikan Agama Islam untuk Kelas IX SMP. Sragen - Hal - 59-65 
LihatTutupKomentar