[Pengertian] Zat Adiktif & Macam2 Zat Aditif

[Pengertian] Zat Adiktif & Macam2 Zat Aditif - Pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang Zat Aditif & Adiktif, [Pengertian] Zat Aditif, Macam2 Zat Aditif, [Pengertian] zat adiktif, Jenis Zat Adiktif & Dampaknya, Jenis zat adiktif, Dampak zat adiktif, Narkotika, Sedativa & Hipnotika, Nikotin, Dampak atau Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif.

[Pengertian] Zat Aditif

Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.

Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu & kestabilan makanan tetap terjaga & untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.

Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami.

Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi.

Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan.

Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya - gatal-gatal, & kanker.

Macam2 Zat Aditif

Zat Pewarna

Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.
Contoh pewarna alami - Contoh pewarna sintetik - Anato (orange) a. Biru berlian (biru) Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat) Beta karoten (kuning) c. Eritrosit (merah) Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau)

Penyedap rasa & aroma serta penguat rasa

Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa & aroma makanan.

Penyedap rasa & aroma (flavour)

Penyedap rasa & aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.
Contoh - Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum)

Penguat rasa (flavour echancer)

Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.

Zat pemanis buatan

Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), & natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) & serbitol.

Pengawet

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.

Contoh bahan pengawet & penggunaannya - Asam benzoat, natrium benzoat & kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol & caos.

Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan & keju. Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan & kornet kalangan. Asam propionate, untuk roti & sediaan keju olahan.

Anti oksidan

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi. Contoh - Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, & kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, & buah kalangan.

Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak & minyak makanan Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin & mentega.

Pengemulsi, pemantap, & pengental

Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan. Contoh - agar-agar, gelatin, & gom arab

Pemutih & pematang tepung

Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh - Asam askorbat, aseton peroksida, & kalium bromat

Pengatur keasaman

Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, & mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh - asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, & natrium bikarbonat

Anti kempal

Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh - aluminium silikat (susu bubuk), & kalsium aluminium silikat (garam meja)

Pengeras

Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh - aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), & kalium glukonat (pada buah kalangan)

Sekuestran

Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh - asam fosfat (pada lemak & minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA & dinatrium EDTA

Penambah gizi

Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan. Contohnya - Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, & vitamin D.

[Pengertian] zat adiktif

Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi). Kecanduan adalah suatu keadaan fisik (jasmani) maupun nonfisik (psikologis) dari seseorang yang merasa tidak normal jika tidak menggunakan zat tertentu. Biasanya si pecandu akan menuruti keinginannya dengan kembali mengonsumsi zat tersebut.

Sejak zaman dahulu, manusia sudah mengenal zat yang tergolong adiktif, misalnya suku indian merokok & mengunyah tembakau disetiap upacara adat.

Pada awalnya, semua bahan adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh tumbuh-tumbuhan itu adalah ganja (cannabis sativa), opium (papaver somniverum), kokain (Erythroxylum coca), mariyuana (Cannabis indica).

Akan tetapi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan alam, khususnya bidang kimia, saat ini manusia telah dapat membuat bhan-bahan adiktif buatan (sintetis) yang berkemampuan sama dengan zat adiktif alami.

Zat adiktif sintetis ada berbagai macam jenis & khasiatnya berbeda-beda. Pada mulanya, zat adiktif digunakan untuk memenuhi kebutuhan medis.

Para dokter yng melakukan tindakan operasi terhadap pasien menggunakan bahan adiktif untuk menghilangkan rasa sakit pada pasien.

Pemakaian obat atau zat adiktif oleh para dokter tersebut menggunakan dosis yang sesuai kebutuhan & dalam pengawasan yanga baik.

Jenis Zat Adiktif & Dampaknya

Semua zat adiktif, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun bahan adiktif sintetis, disebut narkoba atau napza. Aturan tentang pemanfaatan & sanksi penyalahgunaan narkoba dituangkan dalam UU RI nomor 22/1997 tentang narkotika.

1. Jenis zat adiktif

Narkoika digolongkan mejadi golongan I, golongan II, & golongan III. Zat psikotropika digolongkan menjadi psikotropika golongan I, golongan II, golongan III,, & golongan IV.

Narkotika golongan I terdiri dari 26 macam, antara lain opium mentah, candu, kokain, ganja, THC, & heroin. Narkotika golongan II terdiri dari 87 macam, contohnya morfin & opium.

Narkotika golongan III terdiri dari 14 macam, contohnya etil morfin & kodein. Zat psikotropika golongan I terdiri dari 26 macam, golongan II terdiri dari 14 macam, golongan III terdiri dari 9 macam, & golongan IV terdiri dari 60 macam.

2.  Dampak zat adiktif

Dampak yang ditimbulkan oleh zat adiktif dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
stimulasi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti detak jantung, tekanan darah, & pernapasan. Contohnya - kafein pada kopi, nikotin pada rokok, kokain, & amfetamin.

Depresi adalah gejala yang terjadi pada syaraf pusat untuk memperlambat proses pada tubuh. Depresi menyebabkan turunnya kesadaran seseorang pada dunia sekelilingnya. Contoh zat-zat yang tergolong depresan adalah alkohol. Obat penenang, & sebagainya.

Halusinasi adalah gejala yang terjadi pada saraf manusia yang menyebabkan khayalan. Hakusinasi menyebabkan penderita mendengar suara, melihat benda, merasakan berbagai hal yang sebenarnya tidak ada sama sekali. Contoh zat yang termasuk zat halusinogen adalah LSD (lisergic acid diethylamide) cafein pada kopi

Narkotika

Zat yang tergolong narkotika misalnya opium, ganja, kokain, heroin, morfin, & kodein.

1. Opium berasal dari getah tumbuhan papaver somniverum yang belum masak. Opium diolah menjadi morfin & kodein yang diperlukan dalam bidang kedokteran sebagai obat analgesik (penghilang rasa sakit), selain dapat menghilangkan rasa nyeri, jenis opium tertentu juga dapat membuat orang tidur nyenyak & membuat orang gembira (mersakan euforia) tanpa sebab.

Saat ini, opium telah dapat dibuat manusia, yaitu berupa opium semisintetis & opium sintetis. Opium alami contohnya dalah morfin, kodein & tebain.

Opium semisintetis terbuat dari opium alami yang dicampur sedikit bahan kimia. Contoh opium semisentitetis adalah heroin & hidroformon. Opium murni contohnya meperidin & propoksifen.
papaver somniferum

2. Ganja berasal dari daun tumbuhan cannabis sativa yang mengandung zat psikoaktif, yaitu zat yang dapat mempengaruhi mental & tingkah laku orang.

Pohon & ranting tanaman ganja juga mengan dung psiko aktif meski dalam kadar yang rendah. Kadar tertinggi terdapat pada pucuk tanaman ini, yaitu ± 10 %. Zat psiko aktif hashish dapat dihasilkan dari getah tanaman ganja yang dikeringkan.

3. Kokain adalah bubuk putih yang berasal dari daun koka (Erythroxylum). Kokain dahulu digunakan dalam bidang medis sebagai anestesi (obat pembius) lokal.

Akan tetapi, sekarang kokain tidak lagi digunakan sebagai anestesi karena telah ditemukan bahan psikoaktif lain yang relatif lebih aman.
kokain

4. Heroin adalah zat yang tergolong zat narkotika yang dapat memberikan rasa senang yang luar biasa pada pemakainya sehingga lupa dengan semua masalah

5. Morfin adalah zat yang tergolong dalam opioida alami yang berasal dari getah opium. Morfin berupa kristal putih, menyerupai kokain, yang dapat menekan pusat pernapasan.

Pada kasus overdosis morfin, biasanya pemakai mengalami gangguan pernapasan yang fatal. Morfin juga dapat mengganggu siklus menstruasi pada wanita pemakai, impotensi pada pria pemakai,sembelit, serta efek-efek samping yang berbahaya lainnya.

6. Alkohol
Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong, & perasan anggur.

Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.

Alkohol yang terkandung dalam minuman dapat berasal dari hasil fermentasi bahan minuman itu sendiri (contohnya, alkohol yang terdapat dalam minuman hasil fermentasi sari buah anggur) atau sengaja ditambahkan ke dalam suatu minuman olahan.

Semua jenis minuman yang mengandung alkohol (etanol). Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman keras dikelompokkan menjadi golongan:
  1. A, berkadar etanol 1–5 %;
  2. B, berkadar etanol 5–20 %; dan
  3. C, berkadar etanol 20–50 %.

Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, & muka kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, & gangguan jiwa. Jika overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, & banyak bicara sendiri.

Sedativa & Hipnotika (Penenang)

Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK & magadon digunakan sebagai zat penenang (sedativa-hipnotika).

Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.

Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara & tindakan lambat.

Jika sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, & kejang-kejang.

Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, & jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.

Nikotin

Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung ketika mereka merokok.

Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung & tekanan darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung koroner, kemandulan, & gangguan kehamilan.

3. Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif 


a. Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman AlkoholAlkohol dalam minuman keras dapat menyebabkan gangguan jantung & otot syaraf,mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis menjadi cacat, impoten serta gangguanseks lainnya.

b. Efek/Dampak Penyalahgunaan GanjaZat kandungan dalam ganja yang berbahaya dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang & melemah sehingga mudah terserang penyakit & infeksi sertamemperburuk aliran darah koroner.

c. Efek/Dampak Penyalahgunaan HalusinogenHalusinogen dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan pendarahan otak.

d. Efek/Dampak Penyalahgunaan KokainZat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangansel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus kering. Selain itukokain menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus) & aritma pada jantung.

e. Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / OpiodaZat opioda atau opiat yang masuk ke dalam badan manusia dapat mengganggumenstruasi pada perempuan / wanita serta impotensi & konstipasi khronuk pada pria /laki-laki.

f. Efek/Dampak Penyalahgunaan InhalasiaInhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita seperti gangguan pada fungsi jantung, otak, & lever.

g. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non ObatDalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-benda yang disalahgunakan oleh banyak orang untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat mengakibatkan gangguankesehatan.

Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin, thiner, racun serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada tubuh manusia adalah dapat menimbulkan infeksi emboli.

Zat Aditif & Adiktif, [Pengertian] Zat Aditif, Macam2 Zat Aditif, [Pengertian] zat adiktif, Jenis Zat Adiktif & Dampaknya, Jenis zat adiktif, Dampak zat adiktif, Narkotika, Sedativa & Hipnotika, Nikotin, Dampak atau Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif, zat aditif, wirkung nikotin, aditif, psikotropika, [Pengertian] narkoba, zat adiktif, nikotin liquid
LihatTutupKomentar