[Pengertian] Zat, Sifat Asam, Basa & Garam - Pada Tulisan ini akan membahas Klasifikasi Zat, Asam, Basa, & Garam, Identifikasi Sifat Asam, Basa, & Garam, Sifat-sifat larutan asam, Sifat-sifat larutan basa, Sifat-sifat larutan garam, Cara menggunakan indikator universal, Mengelompokkan Bahan-Bahan Berdasarkan Konsep Asam, Basa, & Garam, Skala Keasaman & Kebasaan.
Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, zat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Zat meliputi zat murni & campuran.
Zat murni dapat berupa unsur & senyawa. Sedangkan campuran dapat berupa campuran homogen & campuran heterogen.
Zat juga dapat diklasifi-kasikan berdasarkan derajat keasamannya, yaitu menjadi asam, basa, & garam. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah uraian berikut.
Beberapa contoh zat asam yang banyak sekali berperan di bidang industri adalah asam sulfat (H2SO4) & asam nitrat (HNO3).
Selain itu, di rumah tangga kamu juga mengenal air soda yang merupakan asam karbonat (H2CO3). Di dalam perutmu juga terdapat asam yang disebut asam klorida (HCl).
Jumlah asam klorida(HCl) dalam perutmu sedikit, tetapi asam klorida (HCl) ini merupakan asam yang sangat penting dalam proses pencernaan.
Di antara contoh basa yang ada di alam semesta, basa yang sudah banyak dikenal adalah soda api (NaOH) & amoniak (NH3).
Adapun garam yang paling dikenal adalah natrium klorida (NaCl) atau garam dapur. Garam ini digunakan secara luas dalam bidang industri ataupun rumah tangga.
Garam ini terdapat dalam air laut & juga di dalam aliran darah kita. Nah, bagaimanakah sifat-sifat asam, basa, & garam itu?
Untuk menyelidiki bahwa asam mampu menimbulkan karat (korosi) pada logam, cobalah dengan mencelupkan paku yang terbuat dari besi/baja ke dalam larutan cuka. Jika kamu biarkan, lama kelamaan paku itu akan berkarat.
Asam asetat (CH3COOH) yang terdapat dalam cuka tidak terlalu keras, tetapi dalam keadaannya yang sangat pekat asam ini mampu melepuhkan kulit.
Basa dapat dibagi atas basa kuat & basa lemah. Kekuatan basa bergantung pada kemampuan melepaskan ion OH¯ dalam larutan & konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat korosif.
Contoh basa kuat adalah natrium hidroksida (NaOH) & kalium hidroksida (KOH), sedangkan contoh basa lemah adalah amoniak (NH3). Garam mempunyai sifat yang berbeda dengan asam & basa.
Nah, untuk mengidentifikasi sifat larutan asam, basa, & garam kamu dapat menggunakan indikator. Indikator ini dapat berubah warna ketika ditetesi zat yang bersifat asam atau basa.
Indikator asam & basa dapat berupa indikator buatan, seperti kertas lakmus, indikator universal, & pH meter atau indikator alami, seperti bunga kembang sepatu, kubis ungu, & kulit manggis.
Bagaimana kertas lakmus dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, & garam? Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus merah & kertas lakmus biru.
Kertas lakmus merah jika dicelupkan dalam larutan asam maka akan tetap berwarna merah begitu juga jika dicelupkan dalam larutan netral atau garam. Akan tetapi kertas lakmus merah akan berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa.
Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah jika celupkan dalam larutan asam, tetapi akan tetap berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa atau netral.
Jadi larutan asam memerahkan kertas lakmus biru & larutan basa membirukan kertas lakmus merah. Kertas lakmus merah & biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral atau garam.
Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14.
Indikator universal ada yang berupa larutan & ada yang berupa kertas. Indikator universal selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14.
Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, & kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya & menambahkan air.
Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis, ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan & jika ditetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman.
Definisi ini membatasi asam & basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan di lingkungan sekitar kita dapat dikelompokkan berdasarkan konsep asam, basa, & garam.
Atom hidrogen adalah atom yang paling sederhana karena hanya memiliki satu proton & satu elektron. Jika kita andaikan atom hidrogen itu kehilangan elektronnya, sehingga tinggal satu proton dengan satu muatan listrik positif, maka atom tersebut sudah tidak netral lagi, tetapi sudah menjadi ion dengan satu muatan positif.
Ion adalah atom yang bermuatan listrik. Ion hidrogen ditandai dengan lambang H+. H berarti hidrogen & tanda (+) berarti ion tersebut bermuatan positif.
Dengan memahami [Pengertian] ion hidrogen, kamu dapat memahami [Pengertian] asam.
Menurut [Pengertian] ini, asam adalah zat apa saja dalam molekulnya mempunyai satu atom hidrogen yang mampu memisahkan diri menjadi ion hidrogen. Dengan kata lain, semua asam adalah sumber ion hidrogen atau proton.
Asam dapat menghantarkan arus listrik karena asam dapat melepaskan ion-ion dalam larutannya. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik. Contoh penggunaannya adalah asam sulfat (H2SO4) sebagai elektrolit dalam aki.
Dalam kehidupan sehari-hari kamu dapat menemui penggunaan asam secara luas, seperti dalam obat-obatan, pembuatan pupuk, & sebagai bahan peledak.
Meskipun asam merupakan senyawa yang sangat berguna, asam juga dapat mengakibatkan kerusakan karena sifatnya yang korosif.
Contohnya adalah hujan asam yang dapat merusakkan bangunan. Asam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu asam organik & asam anorganik.
Asam organik merupakan senyawa asam karbon yang dihasilkan tumbuhan & hewan. Kebanyakan asam ini tidak berbahaya & banyak memberi aroma pada buah & makanan.
Apabila NaOH dilarutkan dalam air maka akan terbentuk ion natrium positif (Na+) & ion negatif (OH¯) yang disebut hidroksida karena terdiri atas atom hidrogen & atom oksigen. Ion hidroksida mempunyai satu muatan negatif pada kedua atom tersebut sebagai satu unit.
Reaksi ionisasi natrium hidroksida ini dapat dituliskan seperti berikut. NaOH → Na+ + OH¯ Basa meliputi oksida, hidroksida, & karbonat logam.
Ion hidrogen (H+) dari asam & ion hidroksida (OH-) dari basa dalam reaksinya satu sama lain akan membentuk air.
Perhatikan bentuk persamaannya berikut ini.
H+ + OH¯ → H2O
Contoh garam yang paling sering kita temukan adalah NaCl atau garam dapur. Natrium klorida (NaCl) terjadi karena reaksi antara natrium hiroksida (NaOH) dengan asam klorida (HCl) dengan reaksi seperti berikut.
NaOH + HCl → NaCl + H2O
Jika airnya diuapkan maka akan kita dapatkan garam NaCl atau garam dapur yang berupa padatan berwarna putih.
Jika garam dapur tersebut kamu larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion natrium (Na+) & ion klorida (Cl-), dengan reaksi yaitu - NaCl → Na+ + Cl¯.
Adapun untuk mengetahui tingkat keasaman & kebasaan suatu senyawa dapat diketahui dari nilai pH (power of hydrogen).
Klasifikasi Zat
Zat merupakan materi yang susunan unsur-unsurnya tidak berubah-ubah. Ada banyak sekali zat yang ada di bumi ini.Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, zat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Zat meliputi zat murni & campuran.
Zat murni dapat berupa unsur & senyawa. Sedangkan campuran dapat berupa campuran homogen & campuran heterogen.
Zat juga dapat diklasifi-kasikan berdasarkan derajat keasamannya, yaitu menjadi asam, basa, & garam. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah uraian berikut.
Asam, Basa, & Garam
Kebanyakan basa adalah mineral yang bereaksi dengan asam untuk menghasilkan air & garam. Basa dapat menetralisir asam melalui reaksi dengan ion hidrogen.1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, & Garam
Di antara berbagai zat yang ada di alam semesta ini, asam, basa, & garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para ahli kimia. Asam, basa, & garam tersebar luas di alam semesta & banyak digunakan baik di industri maupun rumah tangga.Beberapa contoh zat asam yang banyak sekali berperan di bidang industri adalah asam sulfat (H2SO4) & asam nitrat (HNO3).
Selain itu, di rumah tangga kamu juga mengenal air soda yang merupakan asam karbonat (H2CO3). Di dalam perutmu juga terdapat asam yang disebut asam klorida (HCl).
Jumlah asam klorida(HCl) dalam perutmu sedikit, tetapi asam klorida (HCl) ini merupakan asam yang sangat penting dalam proses pencernaan.
Di antara contoh basa yang ada di alam semesta, basa yang sudah banyak dikenal adalah soda api (NaOH) & amoniak (NH3).
Adapun garam yang paling dikenal adalah natrium klorida (NaCl) atau garam dapur. Garam ini digunakan secara luas dalam bidang industri ataupun rumah tangga.
Garam ini terdapat dalam air laut & juga di dalam aliran darah kita. Nah, bagaimanakah sifat-sifat asam, basa, & garam itu?
Sifat-sifat larutan asam adalah sebagai berikut.
- Rasanya masam.
- Menghantarkan arus listrik.
- Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen (H+).
- Mengubah lakmus biru menjadi merah.
- Bersifat korosif terhadap logam.
Untuk menyelidiki bahwa asam mampu menimbulkan karat (korosi) pada logam, cobalah dengan mencelupkan paku yang terbuat dari besi/baja ke dalam larutan cuka. Jika kamu biarkan, lama kelamaan paku itu akan berkarat.
Asam asetat (CH3COOH) yang terdapat dalam cuka tidak terlalu keras, tetapi dalam keadaannya yang sangat pekat asam ini mampu melepuhkan kulit.
Sifat-sifat larutan basa adalah sebagai berikut.
- Terasa licin jika terkena kulit.
- Menghantarkan arus listrik.
- Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH¯).
- Mengubah lakmus merah menjadi biru.
- Menetralkan larutan asam.
Basa dapat dibagi atas basa kuat & basa lemah. Kekuatan basa bergantung pada kemampuan melepaskan ion OH¯ dalam larutan & konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat korosif.
Contoh basa kuat adalah natrium hidroksida (NaOH) & kalium hidroksida (KOH), sedangkan contoh basa lemah adalah amoniak (NH3). Garam mempunyai sifat yang berbeda dengan asam & basa.
Sifat-sifat larutan garam adalah sebagai berikut.
- Menghantarkan arus listrik.
- Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru.
Nah, untuk mengidentifikasi sifat larutan asam, basa, & garam kamu dapat menggunakan indikator. Indikator ini dapat berubah warna ketika ditetesi zat yang bersifat asam atau basa.
Indikator asam & basa dapat berupa indikator buatan, seperti kertas lakmus, indikator universal, & pH meter atau indikator alami, seperti bunga kembang sepatu, kubis ungu, & kulit manggis.
a. Indikator Buatan
Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, & garam, antara lain kertas lakmus, kertas indikator, bahan indikator, & pH meter.Bagaimana kertas lakmus dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, & garam? Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus merah & kertas lakmus biru.
Kertas lakmus merah jika dicelupkan dalam larutan asam maka akan tetap berwarna merah begitu juga jika dicelupkan dalam larutan netral atau garam. Akan tetapi kertas lakmus merah akan berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa.
Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah jika celupkan dalam larutan asam, tetapi akan tetap berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa atau netral.
Jadi larutan asam memerahkan kertas lakmus biru & larutan basa membirukan kertas lakmus merah. Kertas lakmus merah & biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral atau garam.
Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14.
Indikator universal ada yang berupa larutan & ada yang berupa kertas. Indikator universal selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14.
Cara menggunakan indikator universal adalah
- Mencelupkan kertas indikator universal dalam larutan yang akan diselidiki pH-nya atau menambahkan beberapa tetes indikator universal dalam larutan yang diselidiki pH-nya,
- Mengamati perubahan warna & membandingkan dengan warna standar.
b. Indikator Alami
Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, & garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, & kubis ungu.Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, & kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya & menambahkan air.
Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis, ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan & jika ditetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman.
2. Mengelompokkan Bahan-Bahan Berdasarkan Konsep Asam, Basa, & Garam
Definisi asam & basa menurut Stave Arrhenius, seorang kimiawan Swedia adalah sebagai berikut. Asam adalah suatu zat yang melepaskan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air, sedangkan basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH¯).Definisi ini membatasi asam & basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan di lingkungan sekitar kita dapat dikelompokkan berdasarkan konsep asam, basa, & garam.
a. Asam
Sebelum kita mempelajari konsep asam, terlebih dahulu kita sedikit belajar mengenai atom. Atom adalah partikel terkecil dari suatu zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi partikel yang lebih kecil dengan reaksi kimia biasa. Atom terdiri dari tiga jenis partikel subatom yaitu elektron, proton, & neutron.Atom hidrogen adalah atom yang paling sederhana karena hanya memiliki satu proton & satu elektron. Jika kita andaikan atom hidrogen itu kehilangan elektronnya, sehingga tinggal satu proton dengan satu muatan listrik positif, maka atom tersebut sudah tidak netral lagi, tetapi sudah menjadi ion dengan satu muatan positif.
Ion adalah atom yang bermuatan listrik. Ion hidrogen ditandai dengan lambang H+. H berarti hidrogen & tanda (+) berarti ion tersebut bermuatan positif.
Dengan memahami [Pengertian] ion hidrogen, kamu dapat memahami [Pengertian] asam.
Menurut [Pengertian] ini, asam adalah zat apa saja dalam molekulnya mempunyai satu atom hidrogen yang mampu memisahkan diri menjadi ion hidrogen. Dengan kata lain, semua asam adalah sumber ion hidrogen atau proton.
Asam dapat menghantarkan arus listrik karena asam dapat melepaskan ion-ion dalam larutannya. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik. Contoh penggunaannya adalah asam sulfat (H2SO4) sebagai elektrolit dalam aki.
Dalam kehidupan sehari-hari kamu dapat menemui penggunaan asam secara luas, seperti dalam obat-obatan, pembuatan pupuk, & sebagai bahan peledak.
Meskipun asam merupakan senyawa yang sangat berguna, asam juga dapat mengakibatkan kerusakan karena sifatnya yang korosif.
Contohnya adalah hujan asam yang dapat merusakkan bangunan. Asam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu asam organik & asam anorganik.
Asam organik merupakan senyawa asam karbon yang dihasilkan tumbuhan & hewan. Kebanyakan asam ini tidak berbahaya & banyak memberi aroma pada buah & makanan.
b. Basa
Seperti halnya asam, senyawa basa juga akan terionisasi menjadi ion ketika dilarutkan ke dalam air. Seperti yang telah kamu ketahui, basa yang khas adalah larutan alkali, seperti larutan natrium hidroksida (NaOH).Apabila NaOH dilarutkan dalam air maka akan terbentuk ion natrium positif (Na+) & ion negatif (OH¯) yang disebut hidroksida karena terdiri atas atom hidrogen & atom oksigen. Ion hidroksida mempunyai satu muatan negatif pada kedua atom tersebut sebagai satu unit.
Reaksi ionisasi natrium hidroksida ini dapat dituliskan seperti berikut. NaOH → Na+ + OH¯ Basa meliputi oksida, hidroksida, & karbonat logam.
c. Garam
Bagaimana garam dapat terbentuk? Garam terbentuk ketika suatu asam & basa bereaksi & saling menetralkan satu sama lain sehingga hasilnya tidak mempunyai sifat-sifat asam & basa.Ion hidrogen (H+) dari asam & ion hidroksida (OH-) dari basa dalam reaksinya satu sama lain akan membentuk air.
Perhatikan bentuk persamaannya berikut ini.
H+ + OH¯ → H2O
Contoh garam yang paling sering kita temukan adalah NaCl atau garam dapur. Natrium klorida (NaCl) terjadi karena reaksi antara natrium hiroksida (NaOH) dengan asam klorida (HCl) dengan reaksi seperti berikut.
NaOH + HCl → NaCl + H2O
Jika airnya diuapkan maka akan kita dapatkan garam NaCl atau garam dapur yang berupa padatan berwarna putih.
Jika garam dapur tersebut kamu larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion natrium (Na+) & ion klorida (Cl-), dengan reaksi yaitu - NaCl → Na+ + Cl¯.
3. Skala Keasaman & Kebasaan
Seperti yang telah kamu pelajari di depan bahwa untuk mengidentifikasi asam, basa atau garam dapat digunakan indikator (indikator alami & indikator buatan).Adapun untuk mengetahui tingkat keasaman & kebasaan suatu senyawa dapat diketahui dari nilai pH (power of hydrogen).