[Pengertian] serta Menemukan Tema & Pesan Syair

[Pengertian] serta Menemukan Tema & Pesan Syair - Selanjutnya merupakan Artikel yang menjelaskan tentang Menemukan Tema & Pesan Syair, contoh syair, contoh syair kiasan, macam-macam syair, contoh syair 2 bait, contoh syair nasihat 4 bait, tema syair perahu, contoh puisi beserta maknanya, unsur unsur syair, Syair Panji, Syair Romantis, Syair Kiasan, Syair Sejarah, Syair Agama.

Tahukah kalian tentang syair? Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) & telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu'ur yang berarti perasaan. Dalam artikel kali ini kita akan membahas bagaimana Menemukan Tema & Pesan Syair.

Menemukan Tema & Pesan Syair

Kata syu'ur berkembang menjadi kata syi'ru yang berarti puisi dalam [Pengertian] umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada [Pengertian] puisi. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan & modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab.

Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain - Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, & Syair Sidang Fakir.

Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut.

1. Syair Panji

Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana & keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana. Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.

2. Syair Romantis

Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara, hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan pun terjadi & akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.

3. Syair Kiasan

Syair kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buahbuahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan "seperti pungguk merindukan bulan".

4. Syair Sejarah

Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mengkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.

5. Syair Agama

Syair agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu - (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayat cerita nabi, & (d) syair nasihat.

Contoh Syair Perahu

[Pengertian] serta Menemukan Tema & Pesan Syair  [Pengertian] serta Menemukan Tema & Pesan Syair
Perahu

Inilah gerangan suatu madah,
Mengantarkan syair terlalu indah,
Membetuli jalan tempat berpindah,
Di sanalah i’tikat diperbetuli sudah.

Wahai muda, kenali dirimu,
Ialah perhau tamsil tubuhmu,
Tiadalah berapa lama hidupmu,
Ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif-budiman,
Hasilkan kemudi dengan pedoman,
Alat perahumu juga kerjakan,
Itulah jalan membetuli lisan.
...............
Hamzah Fansuri


Menemukan pesan syair

Pesan moral yang terkandung dalam syair di atas sesuaidengan tema yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa hidup di dunia tidak kekal, kehidupan yang kekal adalah akhirat. Selain itu, pesan juga disampaikan kepada kaum muda agar dapat menjaga lisan sebagai Pedomandalam berbuat & berperilaku.

Menunjukkan Relevansi Isi Syair

Tema dalam syair merupakan hasil perenungan, pemikiran, & ungkapan perasaan penyair. Tema syair yang dihasilkan dapat merupakan tanggapan atau perenungan dari situasi yang dirasakan, dihayati atau dialami oleh penyair pada masanya.

Tema & pesan syair di atas sangat relevan dengan situasi sekarang ini. Relevansi itu tampak dari pesan moral yang disampaikan yaitu perngatan kepada kaum muda yang agar memanfaatkan masa mudanya dengan baik, bahwa setelah kehidupan di dunia ini masih ada kehidupan yang kekalyaitu akhirat.

Sekarang ini sepertinya orang begitu bebas berbicara hingga sering kita jumpai kebebasan itu sudah kebablasan. Sehingga pesan agar selalu menjaga lisan masih sangat relevan dengan situasi sekarang.


LihatTutupKomentar