Dalam hal perawatan, pemeriksaan, dan perbaikan mesin mobil injeksi (EFI), alat scanner memiliki peran penting yang tidak bisa diabaikan atau digantikan dengan "kira-kira". Ya, setiap mobil dengan sistem Electronic Fuel Injection, pasti membutuhkan scanner dalam pemeriksaan awalnya.
Tanpa scanner, maka pemeriksaan sistem tidak dapat dilakukan dengan sempurna. Jikapun dikerjakan oleh mekanik berpengalaman sekalipun, tanpa scanner, mereka juga hanya akan mengandalkan intuisi dan pengalaman saja. Jadi perbaikan yang dilakukan biasanya kurang akurat sehingga kesalahan estimasi perbaikan sangat besar terjadi.
Lantas apas saja sih sebenarnya fungsi alat scanner mobil injeksi ini? nah, pada artikel kali ini ombro akan berbagi informasi tentang beberapa fungsi alat scanner mobil injeksi yang bisa dilakukan saat pemeriksaan sistem EFI.
Fungsi alat scanner mobil injeksi yang paling umum adalah untuk melakukan scanning sistem di mobil secara real time dengan tujuan untuk mendeteksi kerusakan yang terekam ataupun yang sedang berlangsung pada komponen-komponen EFI baik sensor ataupun aktuator.
Dengan scanner, maka seluruh sistem yang turut berperan di mobil baik untuk mesin (EFI), transmisi, immobilizer, AC auto hingga beberapa perangkat komputer lainnya dapat diperiksa dan dideteksi kondisinya apabila terdapat kerusakan atau malfungsi.
Jika seluruh sistem yang ada di mobil tidak menunjukkan adanya masalah dan kerusakan baik yang terjadi secara langsung ataupun yang pernah terekam oleh komputer, maka pada scanner umumnya akan menampilkan pesan "No Trouble Codes" atau sejenisnya.
Namun, jika terdapat malfungsi pada komponen sistem EFI dan lainnya, maka pada scanner akan menampilkan Diagnosis Trouble Codes (DTC) yang berupa kombinasi huruf dan angka seperti misalnya P0562 dengan keterangan System Voltage-low yang mengindikasikan adanya masalah pada charging system.
Fungsi alat scanner mobil injeksi berikutnya adalah untuk menghapus Diagnostic Trouble Codes (DTC's). Ya, jika pada sistem EFI muncul beberapa masalah terkait komponen pada sistem EFI seperti pada contoh sebelumnya, maka alat scanner ini bisa difungsikan untuk menghapus dan mereset DTC yang muncul.
Dengan dihapusnya DTC melalui scanner, umumnya kondis sistem EFI akan kembali tereset seperti pada set awal. Namun begitu, jika kerusakan yang terjadi pada komponen sistem EFI tidak diperbaiki secara tuntas , maka ada kemungkinan DTC yang sama akan muncul kembali sehingga akan menyalakan lampu indikator check engine di panel dashboard.
Baca juga :
Fungsi alat scanner mobil injeksi selanjutnya adalah untuk melakukan tes komponen (actuator test, initial test, dll) pada sistem EFI yang memang disupport oleh scanner tersebut. Seperti misalnya untuk mengetahui fungsi kerja injektor saat mesin hidup.
Menggunakan alat scanner, kita bisa melakukan test injektor untuk mengaktifkan atau menonaktifkan kerja injektor per silinder mesin saat mesin hidup sehingga lebih mudah untuk mendeteksi permasalahan yang terjadi.
Atau seperti misalnya, untuk melakukan pemeriksaan pada fuel pump. Dengan alat scanner kita juga bisa mengaktifkan atau menonaktifkan fuel pump dengan menggunakan scanner ini. Fungsi ini umumnya hanya bisa dilakukan jika alat scannernya mendukung sistem yang digunakan di mobil.
Selain melakukan test pada komponen melalui menu actuation test, alat scanner yang lengkap (seperti alat scanner yang digunakan oleh bengkel-bengkel resmi) biasanya juga dapat digunakan untuk melakukan copy coding data, erasing data, reprogramming hingga flushing (mereset data pada komputer dan meregistrasinya kembali).
Ya,fungsi alat scanner yang support dan mendukung sistem di mobil, maka bisa digunakan untuk melakukan hal-hal seperti layaknya memprogram ulang komputer. Namun bagitu, tidak semua alat scanner bisa melakukan hal ini, selain itu, biasanya juga terdapat prosedur-prosedur yang harus dilakukan dan umumnya hanya diketahui oleh bengkel resmi.
Selain dari ke empat hal diatas, fungsi alat scanner mobil ini masih ada beberapa yang bisa dilakukan namun biasanya dibuat khusus per merek per tipe mobil sehingga muncullah dipasaran alat-alat scanner mobil injeksi yang sifatnya universal (bisa digunakan untuk beragam merek mobil dengan sistem yang serupa).
Demikianlah artikel tentang beberapa fungsi alat scanner mobil injeksi yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif
Tanpa scanner, maka pemeriksaan sistem tidak dapat dilakukan dengan sempurna. Jikapun dikerjakan oleh mekanik berpengalaman sekalipun, tanpa scanner, mereka juga hanya akan mengandalkan intuisi dan pengalaman saja. Jadi perbaikan yang dilakukan biasanya kurang akurat sehingga kesalahan estimasi perbaikan sangat besar terjadi.
Lantas apas saja sih sebenarnya fungsi alat scanner mobil injeksi ini? nah, pada artikel kali ini ombro akan berbagi informasi tentang beberapa fungsi alat scanner mobil injeksi yang bisa dilakukan saat pemeriksaan sistem EFI.
1. Melakukan scanning sistem di mobil secara "real-time"
Fungsi alat scanner mobil injeksi yang paling umum adalah untuk melakukan scanning sistem di mobil secara real time dengan tujuan untuk mendeteksi kerusakan yang terekam ataupun yang sedang berlangsung pada komponen-komponen EFI baik sensor ataupun aktuator.
Dengan scanner, maka seluruh sistem yang turut berperan di mobil baik untuk mesin (EFI), transmisi, immobilizer, AC auto hingga beberapa perangkat komputer lainnya dapat diperiksa dan dideteksi kondisinya apabila terdapat kerusakan atau malfungsi.
Jika seluruh sistem yang ada di mobil tidak menunjukkan adanya masalah dan kerusakan baik yang terjadi secara langsung ataupun yang pernah terekam oleh komputer, maka pada scanner umumnya akan menampilkan pesan "No Trouble Codes" atau sejenisnya.
Namun, jika terdapat malfungsi pada komponen sistem EFI dan lainnya, maka pada scanner akan menampilkan Diagnosis Trouble Codes (DTC) yang berupa kombinasi huruf dan angka seperti misalnya P0562 dengan keterangan System Voltage-low yang mengindikasikan adanya masalah pada charging system.
2. Menghapus Diagnostic Trouble Codes (DTC's)
Fungsi alat scanner mobil injeksi berikutnya adalah untuk menghapus Diagnostic Trouble Codes (DTC's). Ya, jika pada sistem EFI muncul beberapa masalah terkait komponen pada sistem EFI seperti pada contoh sebelumnya, maka alat scanner ini bisa difungsikan untuk menghapus dan mereset DTC yang muncul.
Dengan dihapusnya DTC melalui scanner, umumnya kondis sistem EFI akan kembali tereset seperti pada set awal. Namun begitu, jika kerusakan yang terjadi pada komponen sistem EFI tidak diperbaiki secara tuntas , maka ada kemungkinan DTC yang sama akan muncul kembali sehingga akan menyalakan lampu indikator check engine di panel dashboard.
Baca juga :
- Mengenal sistem electronic fuel injection
- Sensor-sensor pada sistem EFI
- Komponen sistem bahan bakar pda sistem EFI
3. Melakukan test komponen
Fungsi alat scanner mobil injeksi selanjutnya adalah untuk melakukan tes komponen (actuator test, initial test, dll) pada sistem EFI yang memang disupport oleh scanner tersebut. Seperti misalnya untuk mengetahui fungsi kerja injektor saat mesin hidup.
Menggunakan alat scanner, kita bisa melakukan test injektor untuk mengaktifkan atau menonaktifkan kerja injektor per silinder mesin saat mesin hidup sehingga lebih mudah untuk mendeteksi permasalahan yang terjadi.
Atau seperti misalnya, untuk melakukan pemeriksaan pada fuel pump. Dengan alat scanner kita juga bisa mengaktifkan atau menonaktifkan fuel pump dengan menggunakan scanner ini. Fungsi ini umumnya hanya bisa dilakukan jika alat scannernya mendukung sistem yang digunakan di mobil.
4. Copy coding, erase, hingga flushing data
Selain melakukan test pada komponen melalui menu actuation test, alat scanner yang lengkap (seperti alat scanner yang digunakan oleh bengkel-bengkel resmi) biasanya juga dapat digunakan untuk melakukan copy coding data, erasing data, reprogramming hingga flushing (mereset data pada komputer dan meregistrasinya kembali).
Ya,fungsi alat scanner yang support dan mendukung sistem di mobil, maka bisa digunakan untuk melakukan hal-hal seperti layaknya memprogram ulang komputer. Namun bagitu, tidak semua alat scanner bisa melakukan hal ini, selain itu, biasanya juga terdapat prosedur-prosedur yang harus dilakukan dan umumnya hanya diketahui oleh bengkel resmi.
Selain dari ke empat hal diatas, fungsi alat scanner mobil ini masih ada beberapa yang bisa dilakukan namun biasanya dibuat khusus per merek per tipe mobil sehingga muncullah dipasaran alat-alat scanner mobil injeksi yang sifatnya universal (bisa digunakan untuk beragam merek mobil dengan sistem yang serupa).
Demikianlah artikel tentang beberapa fungsi alat scanner mobil injeksi yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif