Nilai Dan Semangat Sumpah Cowok Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Nilai dan Semangat Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Isi putusan Kongres Pemuda II merupakan manifestasi persatuan cowok Indonesia. Kongres itu dihadiri oleh sekitar 750 orang dari Sembilan organisasi cowok dan oleh sejumlah tokoh politik seperti, Soekarna, Sartono dan Sunario. Kongres ini merupakan puncak Integrasi ideologi nasional  dan merupakan insiden nasional yang belum pernah terjadi pada masa itu. Tidak sanggup dipungkiri bahwa Kongres itu membawa semangat nasionalisme ke tingkat yang lebih tinggi hal itu di sebabkan isi putusan menyerupai terdapat dalam kalimat “kerapatan mengeloerkan kejakinan, azaz ini wajib digunakan oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia” dan pada kalimat “dan mengeloearkan penghargaan soepaja poetoesan ini  ………. dibatjakan di moeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan kita” menjadi landasan usaha untuk mencapai kemerdekaan.

Bagi bangsa Indonesia Sumpah Pemuda mempunyai nilai yang tinggi yakni sebagai penegas pentingnya persatuan dalam upaya mencapai kemerdekaan. Keputusan Kongres Pemuda II yang lalu dikenal dengan istilah Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia. Seperti kita telah ketahui, butir penting Sumpah Pemuda berisi ihwal penegasan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yakni Indonesia. Tiga hal ini merupakan faktor penting bagi negara kita.

Nilai dan semangat lainnya ialah Sumpah Pemuda merupakan fakta sejarah bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 cowok Indonesia telah menyatakan satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa yakni Indonesia. Pernyataan tersebut  merupakan bentuk tekad dan semangat usaha rakyat untuk merdeka atau bebas dari kekuasaan kaum kolonialis pada ketika itu. Kondisi ketertindasan di bawah penguasa kolonialis itulah yang lalu mendorong para cowok pada ketika itu untuk membulatkan tekad bersatu demi mengangkat harkat dan martabat hidup rakyat Indonesia. Tekad inilah yang menjadi janji usaha rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun lalu yaitu pada 17 Agustus 1945.

Sesuai namanya, Keputusan Pemuda (Sumpah Pemuda) dirumuskan oleh para pemuda. Semangat mereka ihwal  satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yakni Indonesia terlihat dari impian supaya isi dari keputusan tersebut wajib digunakan oleh sebagai asas dari segala perkumpulan-perkumpulan kebangsaan Indonesia. Ini berarti dalam diri mereka telah bangkitkan rasa nasionalisme yang tinggi. Para cowok tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersama-sama.

Perlu disadari bahwa Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para cowok bertekad untuk bersatu. Para cowok telah menyadari bahwa dalam bangsa yang beraneka ragam tidak akan sanggup menciptakan Indonesia merdeka jikalau berjuang di kelompok sendiri. Ini artinya Sumpah Pemuda mengadung semangat persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Semangat dan tekad persatuan itu jadinya menjadi kenyataan sehabis tanggal 31 Desember 1930 dalam Konferensi Pemuda di Solo terbentuk “Indonesia Moeda”. Hal tersebut memperlihatkan bukti bahwa para cowok kita lebih mengutamakan persatuan dan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi, golongan, maupun kedaerahan. Dengan demikian, kehadiran Indonesia Moeda merupakan pencetus dalam upaya secara konkret untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Puncaknya dari hasil semangat persatuan jadinya sanggup diwujudkan ketika bangsa Indonesia meraih kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Gambaran di atas memperlihatkan bahwa sumpah cowok merupakan minitur Bhinneka Tunggal Ika, artinya sekalipun para cowok berasal dari banyak sekali kawasan yang niscaya mempunyai suku, agama, ras dan golongan yang berbeda namun mereka mengakui satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa, yakni Indonesia. Berbeda-beda tetapi teta satu jua.

Bung Karno menganggap Sumpah Pemuda 1928 bermakna revolusioner: satu negara kesatuan dari Sabang hingga Merauke, masyarakat adil dan makmur, dan persahabatan antarbangsa yang abadi. "Jangan mewarisi bubuk Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang kini sudah satu bahasa, bangsa, dan tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir," kata Soekarno dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-35 di Istana Olahraga Senayan, Jakarta, 28 Oktober 1963.



= Baca Juga =



LihatTutupKomentar